Kisah Mantan Dosen yang Hidup Bersama Suku Anak Dalam di Hutan Belantara
Minggu, 03 April 2016 – 14:47 WIB

ANTROPOLOG SEJATI: Jusiah Ari Abdi (tengah) bersama warga suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi, beberapa saat lalu. FOTO: MUAWWIN/JAMBI INDEPENDENT/JPG
Orang Rimba juga sangat menjunjung tinggi kebersamaan. Meski ada semacam egoisme kelompok, secara umum, mereka sangat kompak. Andaikan ada teman meng- alami kecelakaan, Orang Rimba lainnya berbondong-bondong datang memberikan pertolongan.
Mereka juga sangat menjunjung tinggi hukum adat. ”Pertanyaannya tentu, mau nggak kita mencontoh mereka,” katanya.
Abdi mengungkapkan, tidak sedikit orang yang mencibir aktivitasnya. Dia yakin, tujuan mulia pasti membawa keberkahan dan berakhir dengan kebaikan. ”Yang jelas, kita jangan sampai melihat suatu etnis dari sudut pandang kita sendiri. Kalau Orang Rimba ingin memilih hidup seperti itu, ya biarkan saja.” (*/JPG/c10/ttg)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu