Kisah Marina, Ibu Muda yang Selamat Bersama Balitanya meski Terseret Banjir Lahar Dingin
Ketika Dua Kali Hanyut, Merasa Ajal Sudah Dekat
Kamis, 13 Januari 2011 – 07:50 WIB
Mungkin karena berlari terlalu cepat, ditambah lagi diliputi perasaan panik, Marina terpeleset. Dia terjatuh dan anaknya ikut terjatuh. Saat itulah, banjir lahar datang tanpa kompromi. Beruntung, saat aliran lahar dingin tersebut menyeret
Marina, perempuan 32 tahun itu sudah memegangi dan menggendong anaknya. Maka, ibu dan anak itu pun terseret bersama. "Banjir kan datang dua kali. Itu yang pertama," ceritanya. Marina dan anaknya saat itu terdorong gulungan air lahar hingga menabrak tembok rumah tetangganya.
Dengan susah payah, akhirnya dia bisa berpegangan di tembok sembari menggendong anak semata wayangnya. Sejurus kemudian dia memanjat untuk berlindung. "Sebisa saya, saya naik ke atas tembok," kenang Marina, yang kemudian tanpa sadar meneteskan air mata.
Namun, lagi-lagi Marina harus mengakui kehebatan alam. Belum lama menghela napas lega, tembok tersebut justru jebol dihantam batu-batu besar. Marina dan Zaki pun kembali hanyut. "Banjir kedua ini yang lebih besar, dengan bebatuan juga," tuturnya.
Ketika banjir lahar dingin menerjang perkampungan penduduk di Magelang Minggu petang lalu (9/1), ada dua orang yang terseret arus. Seorang meninggal,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408