Kisah Marina, Ibu Muda yang Selamat Bersama Balitanya meski Terseret Banjir Lahar Dingin
Ketika Dua Kali Hanyut, Merasa Ajal Sudah Dekat
Kamis, 13 Januari 2011 – 07:50 WIB
Kala itu tak ada tempat untuk berpegangan. Ibu dan anak tersebut akhirnya terseret sejauh 500 meter menuju ke hilir sungai. "Waktu itu saya pasrah. Mungkin saat itu saya akan mati bersama dengan anak saya," katanya.
Saat terombang-ambing dalam lautan lahar dingin itu, Marina sempat putus harapan. Untung, ada sebuah batang pohon pisang hanyut di dekatnya. Tanpa berpikiran panjang, batang itu dia raih.
Anaknya yang masih dalam pegangannya didekap erat-erat. Dia kemudian meminta anaknya naik ke batang pohon pisang, sementara dia memeganginya. "Saya berteriak saja, Allahu Akbar, Allahu Akbar, sekuat tenaga, sambil berteriak meminta tolong," terangnya sembari tangannya terlihat mengepal.
Ibu dan anak ini akhirnya ditolong oleh warga dan beberapa relawan. Keduanya dibawa menepi dengan menggunakan tali tambang. Meski begitu, Marina mengaku masih sangat trauma. Dia belum berani pulang ke rumahnya.
Ketika banjir lahar dingin menerjang perkampungan penduduk di Magelang Minggu petang lalu (9/1), ada dua orang yang terseret arus. Seorang meninggal,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408