Kisah Mas Tri, Di Jawa jadi Fotografer, Di Papua Jualan Es Dawet
jpnn.com - DUNIA fotografi dia tinggalkan. Penyakit yang menyerang bagian mata, membuat Ahmad Tri memutuskan banting setir demi melanjutkan kehidupan.
Hanawiah, Radar Timika
Ahmad Tri merupakan salah seorang pekerja keras. Dia telah lama berkecimpung di dunia fotografer hingga akhirnya dia berhenti, dikarenakan adanya suatu penyakit yang menyerang bagian matanya.
Kurang lebih 11 tahun menjadi seorang fotografer, bukanlah hal mudah karena memerlukan ketelitian yang sangat luar biasa, untuk mendapatkan hasil yang bagus dan sempurna.
“Saya sangat mencintai pekerjaan sehingga tidak terasa saya telah menghabiskan waktu selama itu. Karena bagi saya pekerjaan itu harus menggunakan hati sehingga tidak akan ada beban dalam menjalankan pekerjaan,” kata Ahmad Tri saat ditemui Radar Timika di Jalan Budi Utomo, Jumat (26/9).
Pria asli Banjarnegara, Jawa Tengah ini sudah lama menggeluti dunia fotografi hingga akhirnya dia terpaksa berhenti. Hal ini dikarenakan penyakit yang dia derita, sehingga harus melepaskan pekerjaan yang sangat dia dicintai.
Awal mula menjadi fotografer sejak tahun 2004. Dia bersama teman-teman menggeluti pekerjaan tersebut, hingga akhirnya berpindah haluan menjadi pedagang es dawet keliling di Kota Timika.
Pria kelahiran 6 Juni 1982 ini pensiun dari dunia fotografer sehingga harus menjadi seorang pengangguran di kampung halamannya. Sejak itu salah seorang temannya mengajaknya untuk merantau ke Timika, dan bekerja menjadi seorang pedagang es dawet keliling.
DUNIA fotografi dia tinggalkan. Penyakit yang menyerang bagian mata, membuat Ahmad Tri memutuskan banting setir demi melanjutkan kehidupan.
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis