Kisah Memilukan Mahasiswa Asing Dieksploitasi di Australia

Kisah Memilukan Mahasiswa Asing Dieksploitasi di Australia
Salah satu hotel di Melbourne Stamford Plaza Melbourne dimana program karantina hotel di sana menyebabkan penyebaran kasus COVID-19 di pemukiman. (ABC News)

"Saya berusaha melarikan diri tapi dia terus mengejar. Dia bilang, kamu kan butuh uang, saya akan berikan asal tetap bersamaku," jelas Talita.

Dia kehilangan pekerjaan dan pulang ke Brasil setelah kejadian itu.

Kini Talita kembali ke Melbourne dan bertekad mewujudkan mimpinya menjadi koki.

Gugat ke pengadilan

Sejumlah mahasiswa asing yang diwawancarai Program 7.30 mengaku takut untuk menceritakan kisah mereka melalui media.

Menurut Profesor Berg, ada impunitas di kalangan majikan yang membuat mahasiswa internasional lebih memilih diam.

"Siswa-siswa internasional ini jauh dari rumah, kebanyakan tinggal sendirian, tidak akrab dengan sistem hukum Australia sehingga, sayangnya, sangat rentan terhadap eksploitasi majikan."

Salah satu mahasiswa asing yang membawa kasusnya ke pengadilan adalah Jonathan, mahasiswa teknik sipil asal China.

"Upah saya 6.000 dolar belum dibayar menurut aturan tarif penalti," katanya kepada ABC.

Mahasiswa asing di Australia tetap menjadi sasaran eksploitasi dengan dibayar murah dan dilecehkan secara seksual

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News