Kisah Memilukan Pengguna Tinder: Diperkosa Tiga Kali di Suatu Pagi
Salah satu korbannya, Lauren (bukan nama sebenarnya), mengatakan saat Glenn dalam statu bebas bersyarat, ternyata dia terus menggoda wanita di Tinder dengan menggunakan profil berbeda-beda.
"Menakutkan sekali. Pria ini melakukan kekerasan seksual terhadap kami, dia tahu betul bahwa kami bagian dari kasusnya," katanya.
"Kami melacaknya. Rupanya dia telah memperbarui profil dengan mengubah nama, menggunakan foto yang sama, mengubah hobi dan statusnya, mengubah apa disukai dan tak disukainya."
Kebijakan Keamanan dari perusahaan induk Tinder, Match Group, menyebutkan perusahaan ini bangga karena kerja samanya dengan penegak hukum, dan "siap membantu penyelidikan apa pun".
Namun Asisten Komisaris Kepolisian negara bagian New South Wales Stuart Smith menjelaskan perusahaan aplikasi kencan daring seringkali tak memberikan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan pelecehan seksual.
"Ada alamat surat elektronik untuk menghubungi mereka, namun selalu ada kesulitan dengan proses itu," katanya.
"Kami selalu berharap agar kerja sama dengan perusahaan aplikasi kencan ditingkatkan, dan jika tidak dapat bekerja sama, maka kami akan mencari cara legislatif."
Match Group menolak permintaan untuk wawancara, namun memberikan sebuah pernyataan:
Laporan investigasi program ABC, Four Corners dan triple j Hack, mengungkap bagaimana Tinder menjadikan para predator seksual semakin berkembang
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Motif Pembunuhan Siswi SMP di Serdang Bedagai Terungkap, Korban Juga Diperkosa
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji