Kisah Memilukan Pengguna Tinder: Diperkosa Tiga Kali di Suatu Pagi

Pada tahun 2019, Match Group mencatatkan pendapatan hampir $3 miliar.
Tahun lalu, Komisi Perdagangan Federal AS mengambil langkah hukum terhadap Match Group karena menggunakan iklan cinta palsu untuk mengelabui ratusan ribu orang untuk berlangganan.
Erin Turner dari grup konsumen CHOICE mengatakan Tinder bertindak seakan-akan mereka kebal hukum.
"Perusahaan ini menempatkan keuntungan di atas kepentingan penggunanya," katanya.
"Perusahaan ini tidak memberi tahu kita apa yang dilakukannya."
Pada tahun 2018, Glenn Hartland, pria Melbourne yang dijuluki 'Pemerkosa Tinder', jadi tersangka kasus perkosaan tiga wanita dan pelecehan seorang wanita lainnya. Kesemua korbannya dia kenal melalui Tinder antara tahun 2014 dan 2016.
Pada Mei 2019, Glenn Hartland divonis hukuman 14 tahun penjara.
Dalam persidangan, Hakim Paul Higham menggambarkan aplikasi kencan sebagai "lanskap subur tempat predator berkeliaran."
Laporan investigasi program ABC, Four Corners dan triple j Hack, mengungkap bagaimana Tinder menjadikan para predator seksual semakin berkembang
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga
- Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Cuaca Buruk, Seperti Siklon Alfred
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan Menewaskan 18 Orang