Kisah Mencari Musik Horor Menyayat Hati Film G 30 S/PKI
Embi memasukkan banyak lagu populer tahun 1960-an ke musik film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Pria kelahiran 1955 itu juga mencomot musik lokal yang relevan.
Mulai musik Jawa, Sunda, hingga daerah lain. Tidak terkecuali dengan lagu Genjer-Genjer yang makin terkenal karena film tersebut.
”Sebetulnya lagu Genjer-Genjer sangat dikenal luas ketika itu lewat lantunan Bing Slamet,” papar Embi.
”Namun, selanjutnya ada dua popularitas yang berbeda. Yang satu sebagai lagu rakyat, orang senang. Kemudian tiba-tiba dikaitkan dengan background peristiwa politik pada waktu itu,” lanjutnya.
Di film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Embi menyatakan, ada tiga lapisan warna utama dalam menata musik.
Pertama, warna horor untuk membangun kengerian. Kedua, warna yang menunjukkan kemanusiaan.
Contohnya saat Arifin menggambarkan bagaimana keadaan rakyat saat itu yang susah makan, serba mengantre untuk mendapatkan barang, gelandangan, dan keluarga.
Terakhir, warna yang menyimbolkan gabungan antara kengerian dan kemanusiaan. ”Misalnya saat memasukkan lagu Gugur Bunga. Itu spiritnya sejarah,’’ ucapnya.
Embi C. Noer mencari piringan hitam yang bisa menghadirkan lagi suasana tahun 1960-an, ketika tragedi G 30 S/PKI terjadi.
- Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
- LIhat, KSAL Didampingi Jajarannya Berdiri Tegak & Memberi Hormat
- Komentari Gatot Nurmantyo, Moeldoko Pakai Kata Subjektif dan Perasaan
- Mahfud MD: Kiai Saya Dibunuh Oleh PKI!
- Sepertinya Film G30S Cuma Fiksionalisasi Soeharto sebagai Pahlawan Penumpas PKI
- Jelang 30 September, Panglima TNI-KSAD Diminta Tayangkan Film G30S/PKI