Kisah Mencari Musik Horor Menyayat Hati Film G 30 S/PKI
Sabtu, 30 September 2017 – 07:44 WIB
Selain mencomot sana sini dari musik piringan hitam, Embi menegaskan, dirinya juga membuat musik dari paduan suara langsung.
Salah satunya dipakai untuk adegan di Lubang Buaya. Embi ingat, saat itu dirinya didukung beberapa remaja yang aktif berkesenian di daerah Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Embi mengisahkan, karena film negara, segala kebutuhan proses pembuatan film dipenuhi pemerintah. Untuk pengamanan, mereka dikawal tentara.
Termasuk perizinan untuk syuting di rumah Nasution, Ahmad Yani, dan tokoh lain. ”Meski demikian, tidak ada tekanan dalam pembuatan film yang dilakukan TNI,” kenang Embi. (glo/c10/ang)
Embi C. Noer mencari piringan hitam yang bisa menghadirkan lagi suasana tahun 1960-an, ketika tragedi G 30 S/PKI terjadi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
- LIhat, KSAL Didampingi Jajarannya Berdiri Tegak & Memberi Hormat
- Komentari Gatot Nurmantyo, Moeldoko Pakai Kata Subjektif dan Perasaan
- Mahfud MD: Kiai Saya Dibunuh Oleh PKI!
- Sepertinya Film G30S Cuma Fiksionalisasi Soeharto sebagai Pahlawan Penumpas PKI
- Jelang 30 September, Panglima TNI-KSAD Diminta Tayangkan Film G30S/PKI