Pantai Kolbano, TTS (1)
Kisah Menegangkan di Pantai Selatan Nan Indah
Namun, baru sejenak beristirahat di pondok dan rumah yang berada di sekitar pantai itu, terjadi gelombang yang sangat besar. Kesaksian warga yang melihat, gulungan ombak itu setinggi kurang lebih lima meter. Bahkan ada yang menyangka itu adalah tsunami.
"Tiba-tiba saja gelombang tinggi sekali. Datang cepat sekali. Kami kira tsunami. Kami langsung lari selamatkan diri," kata Simon Bako, seorang penambang.
Ada warga yang menduga akan terjadi gelombang badai seperti kejadian tahun 2001 silam yakni air laut mengamuk keluar hingga merendam sejumlah rumah warga. Juga badan jalan lintas selatan TTS. Dugaan itu ternyata benar. Beberapa saat terjadi hujan dalam intensitas sedang itu, air laut mulai bergerak melampaui batasnya. Beberapa saat kemudian air laut dengan ombaknya yang tinggi mulai menghanyutkan benda yang terletak di sepanjang pantai tempat wisata Fatu Un itu.
Sebuah perahu yang ditambat pemiliknya di tepi pantai, dihempas ombak dan keluar hingga ke tepi jalan raya. Beruntung perahu itu tidak keluar hingga ke badan jalan karena tersangkut pagar yang dibangun Pemda TTS guna mengamankan lokasi wisata itu.
"Waktu itu kami takut dan lari semua ke tempat yang agak tinggi," kisah Deci Boimau yang adalah salah satu warga pemilik kios di pantai Kolbano saat berbincang dengan koran ini, beberapa saat usai kejadian menegangkan itu.
Rasa panik menguasai perasaan warga setempat. Mereka khawatir kejadian yang sama akan terulang lagi. Saat kejadian itu, warga di sekitar pantai yang menjadi korban tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan barang milik mereka.
"Saya hanya angkat surat-surat penting saja. Sedangkan barang lain tidak sempat ambil karena air laut sudah naik," ucap Ly Sabuna, seorang warga di sekitar pantai Fatu Un itu. Warga lain yang menjadi korban adalah Simon Bako, Yusak Boimau, Marthen Taneo dan Debora Lete.
Pasca gelombang tinggi itu, area sepanjang pantai hingga ke permukiman warga yang menjadi korban dipenuhi batu warna. Seakan gelombang itu hendak memuntahkan batu warna untuk warga setempat. Tingginya bahkan mencapai betis orang dewasa. Sepanjang sekira 100 meter.
Pantai selatan di Timor Tengah Selatan (TTS) memiliki keunikan dibanding pantai lainnya di Pulau Timor. Sepanjang pantai selatan terbentang pasir
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408