Kisah Menegangkan Evakuasi WNI di Yaman, tak berani Jawab SMS Istri
Bukan hanya itu. Anggota Houthi juga memerintah sopir untuk menuju hotel yang tidak jauh dari perbatasan. ’’Orang Houthi itu ikut masuk bus. Kami seperti sedang disandera,’’ jelasnya.
Sampai di depan Layali Dubai Hotel, Yaman, bus berhenti. Suasana semakin menegangkan. Tidak lama kemudian, bus sudah dikepung kelompok bersenjata Houthi. Sapto dan tim lalu diminta turun, tetapi sempat menolak.
’’Setengah jam kami bertahan di bus. Orang Houthi itu bilang bahwa mereka adalah teman. Kami juga dianggap bukan tahanan. Tapi, saya tetap tidak mau turun. Buntutnya, suasana tambah tegang. Rahmat (penerjemah, Red) akhirnya meminta tim harus turun karena mereka mulai marah,’’ kenang Sapto.
Dengan hati-hati Sapto mengikuti perintah utusan Houthi itu untuk memasuki hotel. Ternyata di dalam hotel ada sejumlah anggota pemberontak Houthi yang siap menyambut. Meski awalnya sempat tegang, Sapto cs akhirnya bisa bernapas lega.
Sebab, orang-orang bersenjata itu menyambutnya dengan ramah. Bahkan, selama sejam mereka mengajak Sapto cs berdiskusi dengan berbagai topik sebelum akhirnya dilepas.
”Kami berhasil mendapatkan kembali obat-obatan yang disita, tapi rompi anti pelurunya tetap diambil mereka. Kata mereka, kalau kami tetap kukuh akan membawa rompi, lebih baik keluar Yaman saja,” ujar pria kelahiran 1970 itu.
Pada 6 April pukul 18.30 waktu setempat tim akhirnya tiba di Hotel Al Syari, Kota Al Hudaidah, Yaman Barat. Dari sanalah Sapto mulai menjalankan operasi evakuasi. Di antaranya, melakukan pertemuan dengan petinggi-petinggi Houthi untuk meminta informasi dan jaminan kemanan evakuasi WNI.
”Evakuasi kami rencanakan melalui bandara. Karena itu, kami membawa anggota TNI-AU untuk melakukan assessment di sana. Eh, ternyata bagian keberangkatan bandaranya hancur,” jelasnya.
TIDAK sedikit jumlah WNI yang harus dikeluarkan dari wilayah konflik di Yaman. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Ketegangan mewarnai proses evakuasi,
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang