Kisah Menegangkan Evakuasi WNI di Yaman, tak berani Jawab SMS Istri

”Waktu itu saya langsung lari ke pojokan bersama seseorang. Saya sudah siap kalau akan kejatuhan atap,” ceritanya.
Benar saja, beberapa detik kemudian atap kantor KBRI runtuh diikuti sebagian dindingnya. Pendek kata, kantor KBRI saat itu benar-benar hancur. Untung, tak ada korban jiwa. Hanya, beberapa WNI mengalami luka ringan karena terkena pecahan kaca. Termasuk Sapto.
’’Saya nggak berani jawab SMS istri saya yang menanyakan kabar KBRI terkena bom,’’ jelasnya.
Esoknya (21/4) Sapto memberangkatkan WNI yang tersisa ke rumah aman di Hotel Al Syarif, Hudaidah. Sialnya, pernyataan koalisi negara teluk soal penghentian serangan pun tak terbukti. Rupanya terjadi serangan udara di Bandara Hudaidah, 3 kilometer dari rumah aman.
Setelah beberapa hari berada di Yaman, Sapto dan tim pulang ke Indonesia. Mereka membawa 248 WNI, 34 warga Yaman, 67 warga Malaysia, dan 3 warga Thailand.
’’Itu jumlah yang sangat banyak dalam operasi evakuasi. Kami bangga bisa melakukannya dengan selamat,’’ tandas Sapto. (*/c5/c10/ari)
TIDAK sedikit jumlah WNI yang harus dikeluarkan dari wilayah konflik di Yaman. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Ketegangan mewarnai proses evakuasi,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu