Kisah Mengharukan Guru Pedalaman, Rela Pinjam Uang Demi Bertemu Jokowi
jpnn.com - PRIA 49 tahun ini tak kuasa menahan air matanya. Air mata bahagia. Zainul Abidin Kelian, demikian nama guru dari sebuah desa pelosok di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Beliau baru saja mendapatkan penghargaan Satya Lencana yang disematkan Presiden Joko Widodo secara langsung pada peringatan Hari Guru Nasional di Istora, Jakarta, Selasa (24/11). Apa ceritanya?
Natalia F Laurens, Jawa Pos National Network
Zainul mendapatkan penghargaan sebagai guru yang sudah 19 tahun berdedikasi di wilayah khusus, daerah pedalaman dan terpencil.
“Saya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini dari presiden. Bisa bertemu langsung dengan Pak Jokowi, bahagia sekali rasanya,” tutur Zainul pada JPNN.
Bukan hal yang mudah bagi ayah empat anak ini untuk bisa menginjakkan kaki di Jakarta dan menerima penghargaan itu. Berbagai halangan harus dihadapi pria bertubuh kurus kecil itu. Saat dikabarkan Dinas Pendidikan setempat akan mendapat penghargaan itu, Zainul sebenarnya sudah sangat senang. Namun, ketika hendak mengurus segala macam adminstrasi menuju Jakarta, pemda setempat justru menyuruhnya pulang ke kampung halamannya.
“Saya sudah urus semua administrasi tapi mereka bilang tidak perlu ke Jakarta. Hanya buang-buang uang katanya. Bilangnya nanti penghargaan dikirim ke alamat sehingga tidak harus ke Jakarta,” tutur Zainul.
Sedih. Itu yang dirasakan Zainul. Puluhan kilometer dia berjalan sampai ke kota, justru mendapat jawaban demikian dari pemda setempat. Tapi, semangatnya tetap kuat, sehingga Zainul memutuskan harus berangkat ke Jakarta.
Halangan lain kemudian dihadapinya. Zainul mengaku tak punya cukup uang untuk membeli tiket pesawat ke ibu kota. Maklum dengan gaji bersih Rp 3,5 juta ia juga harus menyekolahkan empat anaknya sehingga tabungannya tidak cukup menyiapkan uang untuk ke Jakarta. Ditambah harga tiket pesawat Maluku-Jakarta yang mahal. Pemda tidak bisa membelikan tiket pesawat untuknya.
PRIA 49 tahun ini tak kuasa menahan air matanya. Air mata bahagia. Zainul Abidin Kelian, demikian nama guru dari sebuah desa pelosok di Kabupaten
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara