Kisah Mengharukan Hadiah Natal dan Titik Balik Kehebatan Muhammad Ali

Enam pekan kemudian, Ali menjalani pertarungan pertamanya di atas ring. Pada acara Tomorrow's Champions tersebut, Ali mengalahkan bocah lainnya bernama Ronny O'Keefe dengan menang angka pada pertarungan tiga ronde. Di bawah asuhan Martin, Ali berhasil meraih kepopuleran di wilayah Kentucky.
Ali berhasil meraih gelar Kentucky Golden Glove enam kali, dua National Golden Glove, dan dua gelar Amateur Athletic Union sebelum usianya 18. Total Ali menjalani 108 pertandingan amatir.
Ali kemudian terpilih sebagai wakil Amerika Serikat di Olimpiade Roma 1960 dan merebut medali emas dengan mengalahkan petinju Polandia. Lucunya, Ali awalnya menolak tampil di Roma karena takut naik pesawat terbang. Ali sempat meminta Martin menyediakan tiket kapal laut ke Roma.
Medali emas Olimpiade belum membuat Ali puas. Ali yang ketika itu disponsori konsorsium Louisville Sponsoring Group (LSG), kemudian mendapat kesempatan berlatih bersama pelatih veteran Angelo Dundee.
LSG sempat berusaha merekrut pelatih ternama seperti Mongoose, Archie Moore, dan Sugar Ray Robinson, tapi gagal. Bersama Dundee-lah Ali menjadi juara dunia kelas berat tinju dengan mengalahkan Sonny Liston. Ali berada di bawah asuhan Dundee hingga gantung sarung tinju.
Hingga kini, sampai wafatnya, Ali gagal menemukan sepeda merahnya tersebut. Selamat jalan Ali! (cnn/far/k15)
SETIAP orang punya garis kehidupan sendiri-sendiri. Banyak yang percaya itu sudah ditentukan. Begitu juga petinju legendaris Muhammad Ali yang mengembuskan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fadil Imran Punya Target Tinggi, Fajar Alfian Cs Harus Tembus Final Sudirman Cup 2025
- Tanpa Jorji, Fajar Alfian cs Raih Kemenangan di Pertandingan Simulasi Sudirman Cup 2025
- Sudirman Cup 2025: Ini Target dari Menpora Dito Ariotedjo
- Menpora Dito Punya Harapan Besar Terhadap Kepengurusan Baru BWF
- Kabar Kurang Sedap dari Tim Bulu Tangkis Indonesia Menjelang Sudirman Cup 2025
- NBA Playoffs: Curry 31 Poin, Warriors Pukul Rockets