Kisah Mengharukan Pengabdian Dua Bidan PTT
jpnn.com - SOSOK Devi Syahril dan Dea Lita Nilski bisa dibilang merupakan wanita tangguh.
Keduanya tetap bertahan melanjutkan pengabdiannya di daerah terpencil di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.
Zulfia Anita- Dharmasraya
Berbagai suka duka mereka lalui. Mulai dijemput dini hari untuk menolong orang sakit, jatuh dari kendaraan saat menolong pasien, hingga mendapatkan pelecehan profesi.
Namun, semua itu tak menyurutkan semangat bidan desa ini untuk mengabdi. Mereka tak patang arang, meskipun banyak rintangan.
Ya, tak banyak tenaga medis yang mau dan mampu memilih jalan seperti yang dilakoni dua bidan desa ini.
Rata-rata kebanyakan tenaga kesehatan lebih memilih daerah perkotaan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Namun, tak begitu dengan Devi Syahril dan Dea Lita Nilski.
Mereka tetap mengabdi di daerah pinggiran. Meskipun di daerah pengabdiannya tanpa listrik, tak ada signal telekomunikasi, infrastruktur jalan yang rusak parah, serta masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dukun anak.
SOSOK Devi Syahril dan Dea Lita Nilski bisa dibilang merupakan wanita tangguh. Keduanya tetap bertahan melanjutkan pengabdiannya di daerah terpencil
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala