Kisah Menteri Keturunan Jawa yang Ingin Punya 'Senayan' di Negaranya
jpnn.com - BAMBANG Ismanto Adna, mendengar nama itu, orang Indonesia tentu tak asing. Tapi, nama itu sudah jarang diberikan kepada anak-anak pada era 2000-an sampai saat ini. Nama Bambang, mungkin lebih familiar sampai era awal 1990-an. Tapi, nama Bambang yang disebutkan di awal tadi, bukanlah sembarang orang. Dia adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Suriname. Sebuah negara kecil yang terletak di Amerika Selatan, di sekitar laut Karibia.
AAM AMJAD, Jakarta
Namanya yang identik dengan nama orang Jawa, memang menegaskan asal muasal sang menteri. Dia adalah keturunan putra Jawa asli, yang menjadi imigran pada era penjajahan Belanda .
"Saya keturunan keempat," katanya dengan bahasa jawa.
Namun, jangan bayangkan bahasa jawa Bambang cukup lancar. Karena sudah menjadi keturunan keempat, kemampuan boso Jowo-nya sudah kaku dan sedikit. "Kalau mendengarkan, anda bicara saya paham. Tapi tidak bisa berbicara lancar. Bahasa inggris saja ya," katanya dalam bahasa Inggris.
Salah satu fotografer yang mendampinginya, juga bermuka Jawa. Dia adalah Selamet, dia masih bisa berbahasa Jawa, tapi Jawanya ngoko.
Menurut keterangannya, saat ini bahasa Jawa tak lagi banyak digunakan oleh generasi muda. Bahasa resmi penduduk Surinamen adalah Belanda.
"Saya bisa tapi tak sebagus orang tua atau kakek saya," kata Slamet dengan bahasa jawa tengah-an.
BAMBANG Ismanto Adna, mendengar nama itu, orang Indonesia tentu tak asing. Tapi, nama itu sudah jarang diberikan kepada anak-anak pada era 2000-an
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis