Kisah Mereka yang Setia Menjaga Orangutan dari Ancaman Virus Corona

"Di Sekolah Rimba Orangutan, kami menerapkan kebijakan non-kontak," kata Dr Preuschoft.
"Jadi, saat ini tidak diperbolehkan ada yang masuk ke sekolah hutan bagi siapa saja yang tidak terlibat dalam perawatan," katanya.
Namun ia menjelaskan bayi dan anak orangutan ini tentu saja memiliki kontak fisik dengan ibu pengasuh mereka setiap saat.
Frekuensi kontak fisik ini, katanya, tergantung pada usia orangutan.
Bagi yang lebih tua dan sudah hidup secara mandiri, mencari makanan sendiri dan tetap berada di atas pohon, sehingga kontak fisik dengan pengasuh mereka jarang terjadi.
"Tapi yang usianya lebih muda masih membutuhkan kontak yang akrab dan erat, pelukan dan kasih-sayang ketika mereka mengalami ketakutan," jelas Dr Preuschoft.

Pengelola sekolah juga mengaku telah mengambil tindakan pencegahan.
Penyebaran virus corona berpotensi memusnahkan populasi orangutan yang tersisa saat ini. Bila COVID-19 terbukti mematikan manusia, dikhawatiran virus itu juga bisa membunuh orangutan
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Gerak Cepat, BKSDA Kaltim Kerahkan Tim Cari Keberadaan Orangutan di Area Tambang
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak