Kisah Mertua "Nenek Sihir" Suka Menyiksa Cucu Sendiri
jpnn.com - TERNYATA tidak semua nenek senang mendapatkan cucu. Buktinya mertua Karin, 32, sebut saja Maya bukannya senang menimang cucunya yang baru berusia 1,5 tahun. Tapi, justru menyiksanya layaknya seorang yang mengalami gangguan kejiwaan. Tak mau anaknya jadi korban kelakuan sang mertua, akhirnya Karin mengajukan cerai ke Pengadilan Agama Surabaya.
Karin tidak tega melihat putra tunggalnya disia-siakan oleh sang mertua. Bagaimana tidak, balum genap dua tahun, tapi si kecil sudah sering mengalami siksaan fisik dari sang mertua.
Mulai dari dibekap mulutnya ketika menangis, hingga badannya dicubiti sang nenek sampai membiru dan gosong-gosong.
"Lha mbah macam apa begitu? Saya nggak tenang kalau ninggalin anak di rumah mertua," ucap Karin. Dia pun menyebut mertuanya bak nenek sihir yang jahat.
Ini lantaran Karin dan suaminya, Donwori, 42, memang tinggal serumah dengan mertuanya, Maya, 63, di sebuah rumah mewah di kawasan Mayjend Sungkono.
Karin dan Donwori kebetulan bekerja dan baru pulang ke rumah pada malam hari. Sehingga, anak semata wayangnya dititipkan ke ibu mertua saat keduanya bekerja. Ayah mertua Karin sudah meninggal.
Namun hampir setiap sore sepulang kerja, Karin maupun Donwori kerap menemukan hal yang aneh dengan buah hatinya.
Bahkan saat pulang, dia masih mendapati anaknya tersebut menangis kesakitan karena tubuhnya lebam dan membiru. Rupanya, anak itu menangis seharian tanpa ada upaya Maya untuk membujuk atau menghentikannya.
TERNYATA tidak semua nenek senang mendapatkan cucu. Buktinya mertua Karin, 32, sebut saja Maya bukannya senang menimang cucunya yang baru berusia
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali