Kisah Miris Bocah Indonesia Sebatang Kara di Malaysia
![Kisah Miris Bocah Indonesia Sebatang Kara di Malaysia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/03/27/8947bbaee8eaa323c8be0ba996f5fa6a.jpg)
jpnn.com, NUNUKAN - Rencana pemulangan Ejal Bin Nikolas (3) dari Sabah, Malaysia harus ditunda.
Sebab, kondisi psikologis bocah yang tinggal sebatang kara itu belum stabil.
Karena itu, petugas menunda memulangkan Ejan ke Gorontalo.
Ketua Satgas Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu Hadi Syarifuddin mengatakan, Ejal masih trauma sejak diserahkan ke Satgas PWNI dari Panti Asuhan Jabatan Kebajikan Malaysia di Kota Kinabalu, Kamis (23/3) lalu.
“Harusnya akan dipulangkan pada Selasa (27/3) mendatang. Tetapi, ditunda sebab untuk senyum saja Ejal sangat sulit. Untuk itu kami meminta waktu sepekan. Setidaknya, bisa berbicara dulu kemudian kami pulangkan,” ujar Hadi kepada Radar Nunukan, Sabtu (25/3).
Dia menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Gorontalo sebagai penghubung keluarga Ejal.
“Alhamdulillah, Pak Vonny dari P2TP2A Gorontalo mengizinkan. Saat ini Ejal tinggal bersama kami. Semoga kondisinya cepat membaik. Kami juga sudah membawa Ejal untuk ziarah makam ibunya sebelum dipulangkan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Ejal harus tinggal sebatang kara di Sabah, Malaysia karena sang ibu Sri Wahyuni meninggal dunia pada Juli 2016 lalu.
Rencana pemulangan Ejal Bin Nikolas (3) dari Sabah, Malaysia harus ditunda.
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- BAMTC 2025: Indonesia Raih Modal Sempurna Sebelum Jumpa Malaysia
- Calon Lawan Berat Indonesia di Fase Grup BAMTC 2025, Punya Orang Dalam
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan