Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia

Agar Ada Pemasukan, Eksepsi Ustad Dijual Rp 20 Ribu

Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia
Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia
Dia sangat kecewa karena guru yang sudah mendidiknya ilmu agama itu didakwa sebagai otak dan penggerak pelatihan teroris.

Berangkat dari Solo ke ibu kota, Umar merogoh kocek sendiri. "Kami menggunakan bus. Kami mulai menabung sejak ustad kali pertama ditangkap," katanya. Ba"asyir ditangkap di Banjar, Ciamis, Jawa Barat, 9 Agustus 2010.

Untuk datang ke Jakarta, Umar mengatakan perlu sedikit perjuangan. Terutama persoalan ongkos transportasi. Dia menjelaskan, meluncur dari Ngruki ke Jakarta menggunakan bus dan kereta api.

Umar mengatakan, dirinya cukup beruntung karena tidak mengalami kesulitan soal kuangan. Beberapa rekannya mengaku meniru gaya suporter Persebaya Surabaya ketika datang ke Jakarta. Bondo nekat alias bonek. "Motivasi utama, kami harus bisa datang dan memberikan semangat kepada ustad, guru kami," tandas Umar.

Dia memaparkan, beberapa rekannya ada yang berbekal pinjaman dari rekan lain untuk bisa meluncur di Jakarta. Atau, menumpang kenalan yang akan berangkat ke Jakarta. "Ada yang ikut truk," katanya.

Selama menjalani persidangan kasus terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Abu Bakar Ba"asyir selalu "dikawal" ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News