Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia

Agar Ada Pemasukan, Eksepsi Ustad Dijual Rp 20 Ribu

Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia
Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba'asyir yang Setia

Menurut Sonhadi, JAT tidak tepat jika disebut organisasi massa seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah. Hadi lebih suka JAT disejajarkan dengan jamaah tabligh yang sering keliling masjid. Atau jamaah-jamaah dakwah yang tersebar di kampung-kampung.

JAT didirikan Ba"asyir setelah menyatakan keluar dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada September 2008. Setelah sang amir dipenjara, aktivitas JAT tidak langsung otomatis terhenti. "Dakwah-dakwah berkala tetap ada. Pesantren juga masih jalan," tandas Hadi.

Terkait dengan penjagaan polisi, Hadi mengatakan sudah terlalu kelewatan. "Kami punya tim yang mengawasi orang-orang misterius. Bahkan ada yang berjilbab, itu sudah kami rekam video," katanya.

Bagaimana bisa tahu? "Kami terlatih membedakan. Gerak-geriknya kan kelihatan. Kalau tidak biasa pakai kerudung pasti kikuk," katanya.

Selama menjalani persidangan kasus terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Abu Bakar Ba"asyir selalu "dikawal" ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News