Kisah Nenek Penghuni Gua dekat Laut Kidul Berteman Anjing Bernama Bambang

Mbah Kijem pernah menikah dengan anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Pernikahannya pada 1974 digelar meriah dengan menanggap wayang.
Setelah itu Mbah Kijem hamil. Saat punya kandungan berusia sekitar 2-3 bulan, Mbah Kijem memutuskan kembali ke gua.
Dia baru pulang ketika melahirkan putranya pada 1975. Nama putranya satu-satunya adalah Karno.
Menurut Mbah Kijem, suaminya stres lantaran tidak bisa menerima keputusannya untuk tetap tinggal di gua. Suami Mbah Kijem akhirnya meninggal.
“Suami enggak mau saya balik lagi ke gua. Dia orang Jogja,” tutur Mbah Kijem sambil sesekali dihampiri Bambang yang menempel manja.
Mbah Kijem tinggal di rumah hingga Karno berumur 8 bulan. Setelah itu, Mbah Kijem kembali ke gua.
Kala itu Karno dititipkan ke orang tua Mbah Kijem. Dia juga memiliki saudara yang kini merantau.
“Saya punya satu adik perempuan. Penjahit di Papua,” tuturnya sambil sesekali membenarkan posisi duduknya di atas tumpukan kayu agar tetap nyaman.
Mbah Kijem yang sudah sepuh memilih hidup menyepi di Gua Langse, Gunungkidul yang berdekatan dengan Pantai Selatan dengan ditemani seekor anjing bernama Bambang.
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Pemkot Jogja Panen Raya di Tengah Keterbatasan Lahan