Kisah Orang Kaya Baru di Jimbaran, Bali, yang Kembali Miskin
Setiap Hari Judi, Gemar Main Perempuan, lalu Bangkrut
Jumat, 12 Agustus 2011 – 03:03 WIB
Kala itu harga lahan dengan luas satu hektare mencapai Rp 10 juta hingga Rp 25 juta. "Uang segitu sangat banyak. Pada waktu itu, harga mobil antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Sepeda motor malah hanya Rp 250 ribu sampai Rp 400 ribu," cerita Dharma.
Sayangnya, uang berlimpah yang didapat warga tak dimanfaatkan secara semestinya. "Banyak OKB yang akhirnya kembali jatuh miskin karena gagal mengelola uangnya," ujar Dharma. Intercontinental, jimbaranIntercontinental, jimbaran
"Pemilik itu sekarang tinggal nama. Bekas milik dia, tanah itu sudah pindah tangan ke investor berkantong tebal," imbuhnya.
Dharma menuturkan, banyak uang hasil menjual tanah itu dipakai untuk hal-hal konsumtif. Di antaranya membeli sepeda motor, mobil, dan televisi. Parahnya lagi, banyak pula yang menghambur-hamburkan uangnya untuk minum-minuman keras hingga berjudi.
Di Bali, proses jual beli tanah untuk pendirian hotel-hotel berbintang menyisakan kisah menarik. Jual beli tanah yang terjadi puluhan tahun lalu
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala