Kisah Orang Kaya Baru di Jimbaran, Bali, yang Kembali Miskin
Setiap Hari Judi, Gemar Main Perempuan, lalu Bangkrut
Jumat, 12 Agustus 2011 – 03:03 WIB
Walau sebagian, ada pula yang tersedot untuk membangun rumah dan sanggah keluarga. "Kalau membangun rumah dan sanggah keluarga, itu masih bisa ditoleransi," jelasnya.
IGKG Yusa Arsana Putra, tokoh masyarakat lain di Jimbaran, menambahkan, selain dipakai untuk judi, banyak juga yang menggunakan uangnya untuk bermain perempuan.
Dalam sehari, kata Yusa, duit yang dihabiskan di meja judi bisa sampai Rp 1 juta. Padahal, harga tanah per are saat itu antara Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu. "Mereka bisa berjudi setiap hari," kata pria 44 tahun itu.
Menurut Yusa, setelah mendapat banyak uang dari berjualan tanah, banyak yang suka "jajan?. Bahkan, jajannya bukan sekali, namun berkali-kali. Yang lebih gila, layaknya bos, ada yang memelihara perempuan untuk dikoskan. Saat itu sudah muncul sarang pelacuran, seperti kompleks Sanur, Pesanggaran, hingga Lumintang. Tak jarang pula ada yang diporoti perempuannya. Ada juga yang sampai tercantol hingga kabur dari rumah.
Di Bali, proses jual beli tanah untuk pendirian hotel-hotel berbintang menyisakan kisah menarik. Jual beli tanah yang terjadi puluhan tahun lalu
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala