Kisah Pak Guru Suwito dari Pelosok Kalimantan, Ajak Murid Melek Teknologi dan Dunia Digital

Kisah Pak Guru Suwito dari Pelosok Kalimantan, Ajak Murid Melek Teknologi dan Dunia Digital
Kemajuan pembelajaran teknologi digital di SMP Negeri 7 Muara Kaman, Desa Menamang Kanan, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: dok MasWitt21

Ada siswa yang bahkan tadinya sangat jarang ke sekolah dan sering berulah, berubah rajin dan menjadi panutan bagi teman-temannya.

Banyak kenangan yang tertoreh dalam perjalanan mengajar Pak Wito di daerah itu. Salah satunya, kenangan dengan siswa yang mengajaknya minum tuak.

Salah satu cerita yang akan dikenang Suwito sepanjang hidupnya adalah saat seorang siswa mengajaknya minum tuak yang merupakan jenis minuman keras.

Siswa tersebut membawa satu jerigen berisi tuak. Suwito terperanjat saat mendengar ajakan siswa yang dikenal jarang hadir di sekolah itu.

“‘Pak, kita minum yuk’, begitu kata siswa saya itu. Saya kaget. Berani sekali. Dia siswa, saya guru. Di hati ini, pendidik diajak mabuk karena yang dia bawa itu tuak. Mau marah gimana, kesal, campur aduk rasanya. Selama 18 tahun mengajar, baru itu saya diajak mabuk oleh siswa,” tutur Suwito.

Dia mencoba merespons dengan tenang ajakan siswa tersebut. Dia mengajukan beberapa syarat jika siswa tersebut ingin mengajaknya minum tuak bersama.

Pertama, dia memintanya kembali ke rumah dan membersihkan badannya alias mandi. Kedua, Suwito meminta sang murid  membawa minuman paling mahal dan terkenal di daerahnya.

 Saat kembali, dengan keadaan yang bersih, siswa tersebut menyatakan, dia tak mampu memenuhi syarat kedua dari Suwito yaitu membawa minuman yang paling mahal.

Salah satu cerita yang akan dikenang Suwito sepanjang hidupnya adalah saat seorang siswa mengajaknya minum tuak yang merupakan jenis minuman keras setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News