Kisah Panjang Perjuangan Pulau Wawonii Melawan Tambang yang Belum Selesai

Kisah Panjang Perjuangan Pulau Wawonii Melawan Tambang yang Belum Selesai
Ilustrasi tambang tembaga. Foto: ANTARA/Reuters

Tetapi tawaran itu ditolak Amlia.

Setelah terang-terangan menolak dan aktif dalam berbagai aksi, Amlia mendapat panggilan sebagai saksi dari polisi dan menurutnya ia kerap dicari-cari oleh pihak perusahaan.

"Saya bingung juga [mengapa dipanggil polisi], dan saya khawatir nanti lahan kami diserobot saat kami sedang memenuhi panggilan karena semua yang dipanggil itu pemilik lahan."

Karena itu, Amlia sempat memutuskan untuk bersembunyi dan tinggal berpindah-pindah di hutan selama dua bulan.

Muslimin juga menggantungkan hidup pada kebun jambu mente miliknya seluas lebih dari satu hektare.

Sama halnya seperti Amlia, Muslimin juga menolak beberapa kali tawaran untuk menjual lahannya.

"Karena kalau saya menjual, berarti saya memberi ruang kepada perusahaan sehingga lebih luas lagi lahan perusahaan ... dan lahan-lahan yang lain akan tercemar juga."

Ancaman penyakit kulit

Sementara itu, Ristan, seorang warga Desa Mosolo Raya, berhadapan dengan penyakit kulit yang diderita anaknya.

Sebagai wilayah penghasil nikel terbesar di Indonesia, Sulawesi Tenggara telah menjadi arena eksplorasi tambang dan industri pengolahan nikel yang dianggap akan menyejahterakan warga

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News