Kisah Para Istri Kustoro Raharjo setelah 'Lelananging Jagad' Itu Meninggal (1)
Dulu Dengar Wejangan, Kini Ziarah di Kuburan
Minggu, 12 September 2010 – 10:49 WIB

Kisah Para Istri Kustoro Raharjo setelah 'Lelananging Jagad' Itu Meninggal.
Lebaran tahun ini terasa lain bagi keluarga besar Kustoro Raharjo. Sembilan istri dan 17 anak Kustoro tak bisa lagi mendengarkan wejangan suami dan bapak mereka itu. Sebab, lelananging jagad asal Pemalang, Jawa Tengah, itu Februari lalu meninggal dunia. = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
M. DINARSA KURNIAWAN, Pemalang
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
RUMAH Kustoro Raharjo di Jalan Halmahera, Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat pagi (10/9) ramai. Tujuh istri almarhum Kustoro dan sejumlah anak serta para cucu berkumpul di pendapa rumah berarsitektur Jawa tersebut. Mereka menghelat tradisi sungkeman setelah salat Id.
M. DINARSA KURNIAWAN, Pemalang
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
RUMAH Kustoro Raharjo di Jalan Halmahera, Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat pagi (10/9) ramai. Tujuh istri almarhum Kustoro dan sejumlah anak serta para cucu berkumpul di pendapa rumah berarsitektur Jawa tersebut. Mereka menghelat tradisi sungkeman setelah salat Id.
Memang hanya tujuh di antara sembilan istri Kustoro yang bisa merayakan Lebaran di rumah peninggalan suami tercinta mereka itu. Kondisi kesehatan Siti Rochiyati, istri pertama Kustoro yang tinggal di Jogjakarta, memburuk. Karena itu, dia memutuskan tidak mudik ke Pemalang.
Sedangkan istri kedua, Siti Widiyantoro, menyusul Kustoro ke alam keabadian Mei lalu karena gagal ginjal. Selain itu, sembilan di antara 17 anak Kustoro tidak bisa pulang kampung. Empat anak dari istri pertama mendampingi ibu mereka di Jogja.
Sedangkan lima anak lain, yang tersebar di Cirebon dan Jakarta, mudik ke mertua masing-masing, mengikuti suami.
"Memang Lebaran kali ini kurang ramai. Bapak sudah tidak ada. Anggota keluarga yang lain juga tidak bisa pulang," ungkap Wisnumurti Indra Raharjo, anak kesembilan Kustoro.
Meski begitu, suasana sungkeman tetap berlangsung khidmat. Terutama, saat para istri Kustoro berangkulan, bermaafan, dan menangis sesenggukan. Istri yang lebih tua disungkemi istri muda, diikuti anak-anak mereka, menantu, lalu para cucu.
Tahun ini keluarga besar itu baru kali pertama merayakan Lebaran tanpa Kustoro. Pria asli Desa Cibelok, kelahiran 5 Oktober 1944, tersebut berpulang pada 6 Februari lalu karena menderita infeksi paru-paru.
Lebaran tahun ini terasa lain bagi keluarga besar Kustoro Raharjo. Sembilan istri dan 17 anak Kustoro tak bisa lagi mendengarkan wejangan suami dan
BERITA TERKAIT
- PIK2 Diserbu 500 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Booth Camilan Sehat dan Aktivitas Seru Warnai Jalur Mudik 2025
- Mudik Lebaran 2025, KAI Group Angkut 29.170.705 Penumpang
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- KPK Terima 561 Laporan Gratifikasi Terkait Idulfitri, Totalnya Sebegini