Kisah Para Mantan TKI yang Memanen Sukses di Tanah Air
Dari Babysitter, Nuryati Jadi Dosen, Imam Dirikan Pasar
Jumat, 17 Desember 2010 – 08:08 WIB
Selain Nuryati yang kini berprofesi sebagai dosen, finalis lainnya adalah Imam Nahrowi (membangun pasar TKI), Mahfud (guru bahasa Korea dan petani), Nanang Dwi Saputro (instruktur pelatihan dan produsen sol sepatu), Septiana (pengusaha bengkel motor dan ruko), dan Anton (pengusaha kerajinan tangan).
Kemudian, Henny Yusiati (pengusaha alat tulis kantor), Siti Maryam (pengusaha video shooting, salon, dan warung), Siti Masrofah (pemilik jasa pengiriman tenaga kerja), Wahyudin (eksporter mebel), Fatimah Sirajudin (usaha pertanian, peternakan, dan jasa persewaan TV kabel), serta Zaharuddin Ahmad (pengusaha mebel dan pertanian).
Di antara 12 finalis tersebut, kisah Nuryati terbilang paling unik dan dramatis. Wanita berjilbab yang kini menjadi dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten, itu semula merupakan TKW (tenaga kerja wanita) di Arab Saudi. Selama tiga tahun (1998?2001) dia rela menjadi babysitter.
Dia mengaku tak pernah membayangkan akhirnya menjadi pembantu rumah tangga di tanah rantau setelah lulus SMA. Sebab, perempuan kelahiran 2 Juni 1979 itu adalah lulusan terbaik SMA Prisma, Serang, Banten. Bahkan, sejak kelas satu dia langganan juara dan mendapat beasiswa.
Menjadi buruh migran tak membuat 12 eks tenaga kerja Indonesia (TKI) ini patah semangat untuk terus berkarya. Inilah kisah sukses mereka setelah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408