Kisah Para Mantan TKI yang Memanen Sukses di Tanah Air
Dari Babysitter, Nuryati Jadi Dosen, Imam Dirikan Pasar
Jumat, 17 Desember 2010 – 08:08 WIB
Namun, kenyataan berkata lain. Orang tuanya tak punya biaya untuk menguliahkan dia. Apalagi lima adik Nuryati juga harus bersekolah. Penghasilan ayahnya yang merupakan pegawai rendahan tak mampu untuk membiayai kuliah Nuryati. "Setelah mempertimbangkan masak-masak, akhirnya saya bulatkan tekad untuk berangkat menjadi TKI di Arab Saudi," terang istri Agus Setiawan itu.
Tapi, Nuryati tidak berangkat dengan kepala kosong. Dia memendam impian untuk bisa berkuliah setelah pulang dari mengumpulkan uang dari pekerjaannya di Arab. Karena itu, hampir separo isi koper yang dibawa ke Arab adalah buku-buku pelajaran SMA serta buku pengetahuan umum. Dia ingin tetap bisa terus belajar meski tidak di bangku formal.
"Untuk memuluskan proses pekerjaan di Arab, saya dipaksa mengaku sebagai lulusan SD," tuturnya.
Beruntung, Nuryati akhirnya diterima bekerja di keluarga dokter. Bahkan, karena dinilai well educated, dia kerap diminta mendampingi putri sang majikan saat belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Dia juga mendapat izin tidur siang dan meluangkan waktu untuk membaca buku.
Menjadi buruh migran tak membuat 12 eks tenaga kerja Indonesia (TKI) ini patah semangat untuk terus berkarya. Inilah kisah sukses mereka setelah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408