Kisah Para Mantan TKI yang Memanen Sukses di Tanah Air
Dari Babysitter, Nuryati Jadi Dosen, Imam Dirikan Pasar
Jumat, 17 Desember 2010 – 08:08 WIB
Perjuangan dia belum selesai sampai di situ. Sambil kuliah, dia bekerja di Pizza Hut Cilegon dan menjajakan makanan katering. Dia pun harus belajar secara sembunyi-sembunyi di toilet Pizza Hut. "Setiap kali saya sedang belajar, saya taruh tanda "toilet dalam perbaikan" agar tidak mendapat teguran atasan," kenangnya lantas tersenyum.
Kecerdasan dan ketekunan yang dijaganya membuat Nuryati mampu lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,7 dan meraih predikat cum laude. Dia lulus dalam waktu tiga tahun. "Saya kemudian menjadi satu-satunya sarjana di kampung. Hidup saya pun berubah drastis dan menyenangkan," terangnya.
Empat tahun kemudian, Nuryati menyabet gelar master bidang hukum dari Universitas Jayabaya, Jakarta. Nuryati berhasil meraih sertifikat advokat dari Persatuan Advokat Indonesia, namun kemudian memutuskan untuk mengabdi di almamaternya, Untirta, sebagai dosen.
Berkat kisah perjuangannya yang berliku, Nuryati kerap mendapat undangan menjadi pembicara dalam seminar-seminar tentang ketenagakerjaan. "Sekarang saya menempuh studi doktoral di Universitas Padjajaran Bandung," kata Nuryati yang kini juga aktif dalam gerakan advokasi hak-hak TKI.
Menjadi buruh migran tak membuat 12 eks tenaga kerja Indonesia (TKI) ini patah semangat untuk terus berkarya. Inilah kisah sukses mereka setelah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408