Kisah Para Pengibar Sang Merah Putih di Melbourne

Kisah Para Pengibar Sang Merah Putih di Melbourne
Kisah Para Pengibar Sang Merah Putih di Melbourne

"Saya sangat bangga dan bersyukur sekali diberikan kesempatan untuk mengibarkan bendera apalagi di negeri orang lain," akunya. "Apalagi tidak semua orang memiliki kesempatan itu dan alhamdulillah saya bisa gunakan kesempatan dengan baik."

Kisah Para Pengibar Sang Merah Putih di Melbourne
Dany Muhajir (kiri) sebagai Komandan Paskibra. Foto: Erwin Renaldi.

 

Ketakutan terbesar bagi para pasukan pengibar bendera adalah bendera yang terbalik saat dibentangkan, bendera tidak bisa dinaikkan karena ada gangguan pada tali tiang bendera, atau ada salah langkah dan gerakan saat baris-berbaris.

"Ada beberapa diantara mereka yang pernah tergabung dengan Paskibra sebelumnya, tetapi kebanyakan belum pernah mengikuti pelajaran baris berbaris," ujar Gongo Susanto, salah satu pelatih Paskibra KJRI Melbourne.

Tetapi Gongo menganggap hal tersebut sebagai sebuah tantangan yang harus diambil.

Gongo mengaku kalau kebersamaan menjadi kunci utama kesuksesan anggota Paskibra dalam menjalankan tugasnya.

"Kesulitannya adalah ketika harus melatih mereka agar kompak," jelasnya. "Kita melatih dari dasar baris berbaris, kita memang mengalami sedikit kesulitan karena banyak dari mereka yang belum punya pengetahuan dasar soal baris berbaris."

Setelah baris berbaris mereka kemudian berlatih membentuk barisan atau formasi, latihan berjalan, dan tentunya berlatih mengibarkan bendera.

12 mahasiswa dan mahasiswi asal Indonesia terpilih menjadi pasukan pengibar bendera, atau PASKIBRA. Ada ketegangan saat bertugas... tapi memberikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News