Kisah Para Pengibar Sang Merah Putih di Melbourne
Mengibarkan bendera bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus tahu posisi bendera agar tidak terbalik, serta menaikkan bendera secara perlahan mengikuti tempo lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'.
Latihan digelar setiap akhir pekan selama hampir lima bulan, termasuk di bulan Ramadan.
Dan ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Safira Nugroho, yang saat upacara pengibaran bendera 17 Agutus 2015 dipercaya membawa baki bendera.
Safira Nugroho. Foto: Erwin Renaldi.
"Saat berpuasa saya tetap menjalankan latihan. Sebenarnya tidak terlalu sulit, karena pada hari-hari lain pun kami hanya beristirahat sebentar di sela-sela latihan," ujar Safira kepada ABC International.
Safira merasa salah satu tantangan menjadi anggota Paskibra adalah membagi waktu saat kuliah dan latihan.
Latihan memang lebih sering dilakukan di akhir pekan, sehingga bagi kebanyakan anggota Paskibra harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah sebelum latihan.
Bagi Safira, hal yang paling menegangkan saat bertugas adalah ketika hendak mengambil bendera merah putih dari Ibu Konjen RI di Melbourne, Dewi Wahab, selaku inspektur upacara.
12 mahasiswa dan mahasiswi asal Indonesia terpilih menjadi pasukan pengibar bendera, atau PASKIBRA. Ada ketegangan saat bertugas... tapi memberikan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat