Kisah Para Pengusaha Restoran Indonesia Mencoba Bertahan di Tengah Lockdown Sydney
Kota Sydney dan sejumlah kawasan lainnya di New South Wales memberlakukan 'lockdown' sejak akhir Juni lalu, yang sangat berdampak secara ekonomi, termasuk restoran-restoran Indonesia.
Negara bagian New South Wales (NSW) memiliki populasi warga keturunan Indonesia terbanyak di Australia dengan jumlah mencapai lebih dari 31.000 orang.
Tak heran jika jumlah restoran Indonesia di negara bagian ini lebih banyak dan menyajikan jenis makanan yang lebih beragam.
Tapi sejak 'lockdown' yang diberlakukan di sejumlah kawasan di NSW, sejumlah restoran Indonesia ikut merasakan dampaknya.
NSW memiliki lebih dari 780 kasus aktif COVID-19 dari kasus penularan lokal hingga Selasa malam (13/07)
Ling-ling, pemilik restoran A'la Indo yang terletak di daerah Mascot mengatakan sebelum lockdown restoran ini selalu ramai.
"Kapasitas kami sekitar 25 orang. Restoran kecil, tapi setiap kali penuh. Kadang pengunjung sampai antri," jelas Ling-ling saat dihubungi wartawan ABC Indonesia Farid M. Ibrahim.
"Terus terang karena lockdown ini income restoran kami menurun. Tapi saya berusaha untuk tidak tutup," ujar Ling-ling, pemilik restoran A'la Indo yang terletak di daerah Mascot, Sydney.
Sejumlah pemilik restoran Indonesia di Sydney sedang menghadapi tantangan di tengah 'lockdown', salah satunya bagaimana agar tetap bisa memperkerjakan orang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata