Kisah Para Pengusaha Restoran Indonesia Mencoba Bertahan di Tengah Lockdown Sydney

Sejak hari pertama 'lockdown' di Sydney, Hana langsung menawarkan layanan 'delivery' gratis, jika konsumen memesan makanan minimal $50, atau lebih dari Rp500 ribu.
"Ternyata banyak sekali konsumen yang meminta layanan ini. Di hari pertama lockdown kami mendapatkan 60 orderan," jelasnya.
"Jadi sejak kami lakukan home delivery ini, malah menambah penjualan kami sekitar 30-40 persen setiap hari dibandingkan sebelum lockdown," tambah Hana.
Ini menjadi salah satu upaya Hana bisa bertahan dari tantangan yang ia sedang hadapi saat ini, yakni bagaimana agar karyawannya bisa tetap dipekerjakan.
"Karena mereka kebanyakan mahasiswa internasional yang tak mendapatkan support dari pemerintah," ujarnya.
"Kami langsung ganti model bisnis dengan home delivery dan punya admin sendiri, sehingga konsumen bisa melakukan order dan membayar melalui website," jelas Hana.
Pihaknya juga selalu memastikan agar protokol kesehatan diterapkan dengan baik, termasuk oleh para pekerja pengantar makanan.
"Daerah yang awal-awal terekspos COVID adalah termasuk daerah restoran kami di Randwick, Bondi Junction dan sekitarnya," katanya.
Sejumlah pemilik restoran Indonesia di Sydney sedang menghadapi tantangan di tengah 'lockdown', salah satunya bagaimana agar tetap bisa memperkerjakan orang
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia