Kisah Para Perempuan di Industri Teknologi di Australia, Termasuk dari Indonesia
Di Hari Perempuan Internasional tahun ini kami mencoba untuk bertemu dengan imigran perempuan di Australia, yang bekerja di industri teknologi. Industri teknologi biasanya didominasi kuat oleh pria.
Salah satu perempuan yang bekerja di bidang teknologi di Australia adalah Marcellina Mardian.
Ia lahir dan dibesarkan di Bandung, Jawa Barat. Kemudian pindah ke Melbourne pada tahun 2007 untuk belajar Media & Komunikasi di perguruan tinggi RMIT.
Kini ia bekerja sebagai Manajer Konten dan Pemasaran Code Like a Girl.
Menurutnya Code Like a Girl adalah inisiatif teknologi lokal untuk perempuan, oleh perempuan, dari perempuan.
"Ada banyak group yang menggelar acara ketemuan [meet up] dan networking di Melbourne," katanya, "Tetapi tidak semua memenuhi apa yang diinginkan perempuan, terutama karena industri teknologi didominasi oleh para pria."
"Saya selalu bersemangat soal upaya membina masyarakat dan telah banyak terlibat di Melbourne. Setelah melihat ambisi Ally Watson untuk Code Like a Girl sejak awal, karenanya saya ingin menjadi bagian dari itu. "
"Bekerja di sektor teknologi telah menunjukkan hal-hal yang menyenangkan soal teknologi, apa yang ditawarkan industri, juga tantangan yang dihadapi," katanya.
Di Hari Perempuan Internasional tahun ini kami mencoba untuk bertemu dengan imigran perempuan di Australia, yang bekerja di industri teknologi. Industri
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat