Kisah Para Perempuan di Industri Teknologi di Australia, Termasuk dari Indonesia
"Ally dan saya memiliki tujuan bersama untuk Code Like a Girl, terus mendukung, berbagi pengetahuan bagi masyarakat dan mudah-mudahan, menginspirasi perubahan soal teknologi."
Marcellina Mardian, dari Communications dan Marketing Manager di 'Code Like a Girl' (Koleksi pribadi).
Ally Watson dibesarkan di sebuah kota kecil di Skotlandia sebelum akhirnya pindah ke Melbourne, dua tahun lalu.
Ia mengaku terpukau dengan 'perkembangan teknologi pesat', masyarakat yang aktif, dan sajian kopi yang enak di kota Melbourne.
Aly sudah bekerja sebagai developer di bidang teknologi informasi selama enam tahun. Ia mengaku tahu besar rasanya sebagai satu-satunya perempuan di tim teknologi.
Karena itu ia mencetuskan ide untuk membuat kelompok bernama 'Code Like a Girl', berisi perempuan-perempuan bekerja di bidang teknologi yang rutin mengadakan pertemuam serta pelatihan berkaitan industri tersebut.
Ally Watson,pendiri 'Code Like a Girl' (Koleksi Pribadi).
“Code Like a Girl bertujuan untuk mendukung dan membangun jaringan yang dibutuhkan berkaitan dengan dunia teknologi dan coding," ujar Aly.
Di Hari Perempuan Internasional tahun ini kami mencoba untuk bertemu dengan imigran perempuan di Australia, yang bekerja di industri teknologi. Industri
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata