Kisah Para TKI Ilegal di Arab Saudi yang Sengaja Menelantarkan Diri agar Dideportasi
Hidup Tak Pernah Kekurangan, Selalu Siap Uang Sogokan
Selasa, 15 Februari 2011 – 08:02 WIB
Ketika perintah istirahat diberlakukan, sontak ratusan TKI itu justru berebut meninggalkan tempat duduknya. Mereka berlarian menuju tiga konter handphone yang memang disediakan di dalam Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang. Sepuluh pelayan konter pun sibuk karena harus meladeni antusiasme para TKI itu untuk membeli handphone dan kartu baru. Sebagian yang sudah dilayani langsung menelepon sanak keluarga dan menyampaikan kabar kedatangan mereka. Tak sedikit yang terlihat bingung dengan cara mengisi pulsa karena seri handphone yang mereka bawa dari Saudi tidak beredar di pasaran Indonesia.
"Ini HP mahal lho Bu. Hati-hati, diisi sendiri saja. Nanti kalau ilang, saya takut dituduh," ujar seorang penjaga konter. Perempuan yang dimaksud pun hanya tersenyum sambil menggerutu ringan dalam bahasa Arab.
Kisah lain yang tak kalah menarik dialami Siti Zulaikha, 28. TKI asal Bangkalan itu juga mengaku nekat berangkat ke Saudi dengan hanya bermodal paspor serta uang hasil menjual sawah. Dia membeli tiket untuk umrah dan berangkat sendiri ke Jeddah.
Bermodal keahlian bahasa Madura, dia bisa bertahan dan bekerja selama empat tahun di sana. Siti pun membawa uang hasil jerih payahnya yang berjumlah 20 ribu riyal atau sekitar Rp 50 juta dalam bentuk tunai. Ketika ditanya, dia mengaku menyimpan uang itu di ruangan rahasia di balik tubuhnya.
Pemerintah kemarin membawa pulang 303 WNI overstay (melebihi batas izin tinggal) yang dideportasi dari Arab Saudi. Hampir separo dari mereka adalah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408