Kisah Para TKW di Jeddah yang Terzalimi karena Bertahun-tahun Tak Digaji
Cucu pun "Bermimpi" Dapat Rp 174 Juta, lalu Beli Tanah
Rabu, 01 Desember 2010 – 08:26 WIB
Tiga TKW di penampungan Konjen RI di Jeddah. Foto: AGUS WIRAWAN/JAWA POS
Namun, ada juga majikan yang merasa benar dan tidak mau memberikan hak-hak TKW. Untuk itu, pihak konjen akan menyediakan bantuan hukum guna memproses hak-hak TKW melalui pengadilan. "Pengacara yang kami sediakan adalah penduduk asli yang mengerti hukum Saudi. Prosesnya akan berbelit-belit, lama waktunya bergantung prosesnya masing-masing," tuturnya.
Ada juga beberapa TKW yang ogah bertele-tele memproses penarikan gajinya yang belum terbayar. Yang begitu biasanya memilih langsung pulang. Caranya, tinggal di bawah kolong jembatan Kandara daripada harus melapor atau meminta bantuan konsulat jenderal. "Mereka itu memang sengaja tinggal di Kandara supaya bisa dipulangkan oleh pemerintah Saudi karena tidak ada anggaran khusus dari pemerintah Indonesia untuk memulangkan mereka," kata Zakaria.
Zulkarnain menyatakan cukup kesulitan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi TKI di Saudi karena wilayah kerjanya yang cukup luas. Untuk mengatasi kekurangan SDM (sumber daya manusia), konjen memiliki tenaga bantuan dari TKI yang bekerja di tiap wilayah. "Mereka yang melaporkan jika terjadi sesuatu. Misalnya, kasus Sumiati (penganiayaan hingga bibir robek). Kami tahu dari perawat Indonesia yang kerja di Madinah," "jelasnya. (c4/kum)
Ini masih tentang kisah pilu para tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi. Beberapa di antara mereka merasa dizalimi majikannya karena belasan tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif