Kisah Para WNI di Negara Pedalaman Afrika

Merasa 'Indonesia Is The Best' Justru Ketika di Mancanegara

Kisah Para WNI di Negara Pedalaman Afrika
Konsul Kehormatan RI di Zambia, Levi Zulu (depan tengah) bersama para WNI di Lusaka. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.com

“Di sini nggak ada laut. Kalau kepengin seafood juga mahal. Coba di Jakarta, di pinggir jalan juga ada seafood enak,” katanya.

Suami Nina, Wayne Johnson bahkan sudah kecanduan dengan makanan Indonesia. Rendang adalah salah satu kegemarannya. 

Wayne juga demen dengan mi instan di Indonesia. “Tidak ada mi instan seenak mi goreng di Indonesia. Paling enak,” katanya sembari menyebut salah satu merek mi instan.

“Pokoknya Indonesia is the best. Segalanya murah,” timpal Nina. 

Bagi penggemar barang-barang branded atau bermerek, Lusaka juga bukan tempat belanja yang pas. Tak banyak pusat perbelanjaan di negeri yang bermata uang Kwacha itu. 

Sebenarnya ada beberapa mal. Tapi memang tak sebesar di Jakarta. Bangunannya paling terdiri dua atau tiga lantai. 

Soal makanan juga bisa jadi masalah bagi WNI yang pertama kali datang di Zambia. “Sulit di sini makanan lokal yang cocok sama lidah Indonesia,” kata Arsyanti, warga Depok, Jawa Barat yang sudah 3 tahun lebih tinggal di Lusaka. 

Menurutnya, suasana Indonesia memang tak tergantikan. Apalagi ketika Ramadan dan Idul Fitri, katanya, suasana di Indonesia tak akan ditemukan di negeri lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News