Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?
"Selama ini saya memang masih tinggal di rumah, dan mudah-mudahan terus demikian. Kalau saya bisa memilih, saya memilih tinggal di rumah sendiri," kata Din kepada Natasya Salim dari ABC News.
"Karena kalau di rumah sendiri kita lebih bebas mau melakukan apa saja, sedangkan kalau di rumah jompo itu masih cocok-cocokan."
Ingin Jadi Perawat Lansia di Australia?
Tiga warga Indonesia memilih menjadi perawat warga lansia di Australia dan menceritakan pengalamannya.
Sementara Suharto yang kini berusia 80 tahun dan tinggal di Adelade masih memikirkan tempat terbaik untuk menghabiskan masa tuanya.
Ia juga tinggal berdua dengan istrinya di rumah sendiri, tapi sekarang sudah mengerti jika ia harus menetap di panti jompo ketika sudah waktunya.
"Memang seharusnya seperti itu [masuk panti jompo]. Anak-anak mungkin tidak cukup waktu untuk mengurus kami, jadi kasihan juga," kata Suharto.
"Kalau tidak ada yang mengurus, harus masuk ke panti jompo. Harus itu. Kalau anak-anak memang tidak mau [mengurus], bagaimana?"
'Kumpul-kumpul' lansia Indonesia
Photo: Din Diradji (berdiri dua dari kanan) menghadiri pertemuan komunitas lansia di Melbourne. (Supplied: Lansia Melbourne)
Menghabiskan pensiun dan masa tua di luar negeri tentunya tidaklah akan senyaman di negeri sendiri
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan