Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?

Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?
Lansia Indonesia di Australia bergabung dalam kegiatan sosial untuk menghindarkan diri dari stres. (Facebook: Ethnic Community Services Co-operative)

"Selama ini saya memang masih tinggal di rumah, dan mudah-mudahan terus demikian. Kalau saya bisa memilih, saya memilih tinggal di rumah sendiri," kata Din kepada Natasya Salim dari ABC News.

"Karena kalau di rumah sendiri kita lebih bebas mau melakukan apa saja, sedangkan kalau di rumah jompo itu masih cocok-cocokan."

Ingin Jadi Perawat Lansia di Australia?

Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?
Tiga warga Indonesia memilih menjadi perawat warga lansia di Australia dan menceritakan pengalamannya.

 

Sementara Suharto yang kini berusia 80 tahun dan tinggal di Adelade masih memikirkan tempat terbaik untuk menghabiskan masa tuanya.

Ia juga tinggal berdua dengan istrinya di rumah sendiri, tapi sekarang sudah mengerti jika ia harus menetap di panti jompo ketika sudah waktunya.

"Memang seharusnya seperti itu [masuk panti jompo]. Anak-anak mungkin tidak cukup waktu untuk mengurus kami, jadi kasihan juga," kata Suharto.

"Kalau tidak ada yang mengurus, harus masuk ke panti jompo. Harus itu. Kalau anak-anak memang tidak mau [mengurus], bagaimana?"

'Kumpul-kumpul' lansia Indonesia

Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia? Photo: Din Diradji (berdiri dua dari kanan) menghadiri pertemuan komunitas lansia di Melbourne. (Supplied: Lansia Melbourne)

 

Menghabiskan pensiun dan masa tua di luar negeri tentunya tidaklah akan senyaman di negeri sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News