Kisah Para WNI yang Harus Habiskan Masa Tuanya di Australia?
"Ada juga sesi informasi kesehatan untuk orang tua, karaoke, kelas Bahasa Inggris dan olahraga ping pong yang juga cocok untuk mereka."
Ia mengatakan keberadaan organisasi tersebut hingga saat ini didukung oleh kemauan besar dari para lansia yang antusias dan aktif.
"Semua [anggota] memaksa saya [untuk melanjutkan organisasi ini]. Mereka [lansia] bertanya, 'Kalau saya mau beraktivitas bagaimana? Tidak ada tempat,'" kata Nia yang hampir saja memberhentikan Indocare karena masalah gedung.
"[Para lansia] ini mau Indocare tetap ada karena kebutuhan moral untuk berkumpul dan sosialisasi yang tinggi. Beberapa mengatakan, 'Saya stress, Bu kalau di rumah'."
Saat ini, organisasi tersebut sudah berhubungan dengan program pemerintah Australia bernama 'My Aged Care' yang memberikan dukungan dana bagi lansia di atas 65 tahun.
"Kami sudah membantu anggota usia 65 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk dapat bantuan dana dari pemerintah Australia," kata Nia.
Dengan bantuan pemerintah ini, lansia juga dapat mengakses transportasi dan jasa pembersihan rumah secara gratis.
Masuk Panti Jompo bukan berarti dibuang
Nia, yang kini berusia 60 tahun mengaku memiliki ambisi untuk membangun panti jompo khusus warga Indonesia.
Menghabiskan pensiun dan masa tua di luar negeri tentunya tidaklah akan senyaman di negeri sendiri
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata