Kisah Pasukan M, Pelaku Pertempuran Laut Pertama dalam Sejarah RI
Baru Sebulan Lalu Belanda Tahu Dalang Sesungguhnya
Rabu, 05 Desember 2012 – 08:08 WIB

KENANG JASA : Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Soeparno dan Ny Oni Markadi (baju hijau) istri almarhum Kol pur Markadi melihat dua unit ambulance sumbangan keluarga Markadi untuk TNI AL. Keluarga Markadi juga membaiayai penerbitan buku Pasukan M tentang kiprah Kapten Markadi dalam perang Banyuwangi-Bali pada 1946. Foto: Ridlwan/ Jawa Pos
Tidak lama kemudian, terdengar granat meledak di atas sebuah LCM Belanda dan diperkirakan menewaskan empat awaknya. LCM lainnya langsung melarikan diri dengan keadaan terbakar pada bagian dek dan lambung kapal. Sambil mundur ke arah Gilimanuk, LCM itu terus menembak, tapi tidak ada yang kena sasaran. Menurut laporan Angkatan Laut Belanda, LCM tersebut dikabarkan kembali beroperasi setelah diperbaiki.
Pertempuran yang berlangsung kira-kira 15 menit itu disebut-sebut sebagai pertempuran laut pertama yang dimenangi angkatan perang Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran tersebut, korban dari Pasukan M adalah satu orang gugur atas nama Sumeh Darsono dan satu orang mengalami luka tembak, yaitu Tamali.
Markadi lahir pada 9 April 1927 dengan nama lengkap Markadi Pudji Rahardjo. Karena Restrukturisasi dan Rasionalisasi (RERA) TNI 1948, Markadi yang semula merupakan pentolan Angkatan Laut mau tak mau menjadi Angkatan Darat. Dia wafat pada 21 Januari 2008 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
"Itulah jiwa besar beliau. Sebagai prajurit, walau berangkat dari TNI-AL, karena negara memerintahkan, beliau bersedia berpindah baju," ungkap Laksma Untung Suropati.
Suatu hari pada April 1946, pasukan laut Indonesia yang diwakili Pasukan M (Markadi) berhasil memukul pasukan Belanda di perairan Bali. Itulah pertempuran
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu