Kisah Pasutri Saksi Hidup Tragedi Kapal Marvi Marmara
Dengar Suara Azan Paling Merdu
Jumat, 16 Juli 2010 – 08:02 WIB
Mereka yakin bantuan puluhan ribu dolar Amerika tersebut aman. Lembaga kemanusiaan Damaskus itu terkenal amanah dan selalu berhasil menyalurkan bantuan ke pihak-pihak yang berhak menerima.
Meski begitu, Dzikrullah dan Santi berniat memastikan sampainya penyaluran santunan rakyat Indonesia itu bila mendapat kesempatan lagi untuk mengikuti misi kemanusiaan ke Gaza. "Kami tidak akan kapok bersilaturahmi ke Gaza. Misi kami belum selesai," ujar Dzikrullah.
Dzikrullah dan relawan lain yakin tidak ada istilah "aman terkendali" selama perjalanan menembus garis blokade Israel. Negeri yang memproklamasikan kemerdekaan pada 1948 itu, meski dikutuk habis-habisan oleh dunia, tidak akan berhenti menebar ancaman kepada rakyat Palestina.
"Tapi, kami juga tak gentar menghadapi mereka. Kami akan terus berjuang bersama rakyat Palestina," tegasnya. (*/c5/ari)
DZIKRULLAH Wisnu Pramudya dan Santi Soekanto merupakan suami-istri yang turut merasakan suasana mencekam di Kapal Marvi Marmara. Kapal tersebut dibajak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408