Kisah Pasutri Surabaya yang Berwisata di Jepang ketika Terjadi Gempa dan Tsunami

Saksikan Warga yang Panik, tapi Tetap Tertib

Kisah Pasutri Surabaya yang Berwisata di Jepang ketika Terjadi Gempa dan Tsunami
SELAMAT: Ignasius Rahmat Santoso dan Tjendrawati Tjondrokusumo berhasil selamat saat gempa bumi mengguncang Tokyo, Jepang. Foto: BOY SLAMET/JAWA POS

Namun, berkat kesigapan dan ketenangan petugas mal serta guide atau pemandu wisata, rombongan dari Indonesia tersebut bisa agak tenang. Memang, dengan negara yang sering dilanda gempa, sebagian besar masyarakat Jepang sudah terbiasa dan tetap tertib dalam evakuasi jika gempa berlangsung.

"Itulah yang membuat kami salut. Mereka memang berlarian karena panik dan sesekali berteriak. Tapi, tidak ada yang main dorong atau serobot. Semua tetap tertata dan saling membantu," puji Sani.

Dari informasi yang diterima, Tjendra dan suaminya mendapat kabar bahwa saat itu terjadi gempa berkekuatan 8,9 skala Richter. Bahkan, menurut informasi itu, gempa tersebut mengakibatkan sebagian besar wilayah Miyagi tersapu tsunami dengan tinggi gelombang hingga 10 meter.

"Kami tambah stres saat itu. Apalagi diberi tahu guide jarak Tokyo?Miyagi tidak terlalu jauh. Sekitar 265 kilometer," kata perempuan kelahiran 4 Januari 1966 tersebut.

Ketika Jepang dilanda gempa dan tsunami pada Jumat siang lalu (11/3), pasutri asal Surabaya, Ignasius Rahmat Santoso-Tjendrawati Tjondrokusumo, sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News