Kisah Pasutri Surabaya yang Berwisata di Jepang ketika Terjadi Gempa dan Tsunami
Saksikan Warga yang Panik, tapi Tetap Tertib
Selasa, 15 Maret 2011 – 10:30 WIB

SELAMAT: Ignasius Rahmat Santoso dan Tjendrawati Tjondrokusumo berhasil selamat saat gempa bumi mengguncang Tokyo, Jepang. Foto: BOY SLAMET/JAWA POS
Namun, berkat kesigapan dan ketenangan petugas mal serta guide atau pemandu wisata, rombongan dari Indonesia tersebut bisa agak tenang. Memang, dengan negara yang sering dilanda gempa, sebagian besar masyarakat Jepang sudah terbiasa dan tetap tertib dalam evakuasi jika gempa berlangsung.
"Itulah yang membuat kami salut. Mereka memang berlarian karena panik dan sesekali berteriak. Tapi, tidak ada yang main dorong atau serobot. Semua tetap tertata dan saling membantu," puji Sani.
Dari informasi yang diterima, Tjendra dan suaminya mendapat kabar bahwa saat itu terjadi gempa berkekuatan 8,9 skala Richter. Bahkan, menurut informasi itu, gempa tersebut mengakibatkan sebagian besar wilayah Miyagi tersapu tsunami dengan tinggi gelombang hingga 10 meter.
"Kami tambah stres saat itu. Apalagi diberi tahu guide jarak Tokyo?Miyagi tidak terlalu jauh. Sekitar 265 kilometer," kata perempuan kelahiran 4 Januari 1966 tersebut.
Ketika Jepang dilanda gempa dan tsunami pada Jumat siang lalu (11/3), pasutri asal Surabaya, Ignasius Rahmat Santoso-Tjendrawati Tjondrokusumo, sedang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu