Kisah Pelarian Terbesar Bos Kartel dari Penjara Teraman Setara AS dan Kanada
Selain petugas dan pejabat penjara, Guzman tampaknya menyuap warga yang bertetangga dengan penjara tersebut. Setidaknya warga yang rumahnya menjadi ujung terowongan. Dengan uang tutup mulut yang jumlahnya besar, Guzman sukses membungkam warga yang menyaksikan kemunculannya dari balik terowongan itu. Selanjutnya, dia bisa bebas melenggang menuju sarangnya di Negara Bagian Sinaloa.
Rumah tempat munculnya Guzman, menurut Benitez, tidak terlalu jauh dari penjara. Bahkan, rumah tersebut berada dalam jangkauan pandang menara penjara. Di sebelah rumah itu, juga berdiri kokoh akademi kepolisian negeri dan pangkalan militer. Benitez yakin skenario kaburnya Guzman disiapkan sejak lama. Yakni, tidak hanya rencana membuat terowongan, tapi juga peta penjara yang disiapkan orang dalam.
"Pasti ada campur tangan orang dalam, pejabat atau petugas penjara," ujar Menteri Dalam Negeri Miguel Angel Osorio Chong. Sebab, sistem keamanan di penjara di Kota Almoloya, sisi barat ibu kota tersebut, setara dengan penjara teraman di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Chong yakin, tanpa keterlibatan orang dalam, Guzman tidak akan bisa melarikan diri.
"Mereka yang membangun terowongan untuk Guzman jelas membutuhkan blueprint dari orang dalam," ucapnya. Sejauh ini, pemerintah sudah menginterogasi 49 orang. Sebanyak 32 di antaranya adalah petugas penjara. Termasuk Direktur Penjara Valentin Cardenas. Namun, belum ada seorang pun yang menjadi tersangka. Polisi masih menyebut mereka sebagai saksi.
Sementara itu, intelijen AS yang biasa bekerja sama dengan intelijen Meksiko terkait dengan penyelundupan narkoba menjelaskan bahwa kabar bebasnya Guzman terdengar sejak Mei. Tepatnya, saat putra Guzman bercuit tentang rencana kembalinya sang ayah ke Sinaloa. "Sang Jenderal (Guzman) akan segera kembali," tulis sang putra yang bernama Ivan Archivaldo Guzman.
Sejak sekitar setahun terakhir, Ivan juga sudah melobi sejumlah pengacara dan petinggi militer. Kabarnya, dia lah yang merapikan rencana kaburnya Guzman. Termasuk menyuap para pejabat yang harus tutup mata. "Sungguh fakta yang sangat memprihatinkan. Praktik korupsi bisa mencapai level yang sangat tinggi seperti ini," keluh Ernesto Lopez Portillo, pakar hukum Meksiko.
Selain suap, Kartel Sinaloa menghalalkan jalur kekerasan untuk membebaskan Guzman. Sejak tahun lalu, ancaman mengalir deras kepada para petugas penjara. Mereka yang takut mungkin lantas tutup mata demi menyelamatkan nyawa. Tetapi, mereka yang tidak takut lantas mendapatkan uang tutup mulut supaya tidak membongkar skenario jahat itu.
KABURNYA Joaquin Guzman alias El Chapo menjadikan Meksiko pusat perhatian. Mata dunia tertuju ke negeri yang dipimpin Presiden Enrique Pena
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya