Kisah Pemilik Porsche yang Kini Jadi Gelandangan di Darwin

"Ibarat main catur, setiap saat saya terjatuh ke situasi yang buruk dan semakin memburuk. Sudah tujuh kali saya mengalami situasi hanya memiliki pakaian di badan," tambah Hunter.
Cameron Hunter di masa jayanya.
Hunter berasal dari Selandia Baru, yang ia tinggalkan di saat usianya 20an tahun setelah menjual mobil kesayangannya dan memutuskan memulai hidup baru.
Ia bepergian ke Eropa, dan menjadi gelandangan di Perancis selama dua tahun. Entah bagaimana caranya, ia kemudian tinggal di Thailand, namun belakangan dideportasi setelah dua tahun di negara itu.
"Saya dideportasi ke Australia, disambut oleh petugas di bandara, yang kemudian mencarikan tempat tinggal buat saya," tuturnya.
Hunter akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan di pertambangan Kalgoorlie di Australia Barat, dan bisa membeli rumah.
Tapi nasib buruk kembali menerpanya. Ia mengemplang kredit rumahnya karena kehilangan pekerjaan.
Di masa jayanya, Cameron Hunter tinggal di rumah mewah, mengendarai mobil Porsche jenis sport serta merupakan pemilik perusahaan. Kini ia hidup di
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia