Kisah Pemilik Toko Buah Jadi Korban Kasus Pajak di Queensland

"Ini tidak adil bagi orang tua, tidak sejalan dengan nilai-nilai Australia, dan menghancurkan jiwa," tambah Doris.
Surat pernyataan dari seorang akuntan di Sydney yang membantu Tony dan Doris mengatasi hal ini menyebutkan, "Saya percaya bahwa perusahaan ini sekarang solven dan mampu membayar hutang kapan pun jatuh tempo."
"Saya juga percaya kalau bukan karena kecurangan yang mereka alami, bisnis ini tidak akan berada dalam posisi memiliki hutang signifikan ke Australian Taxation Office," tambahnya.
Perusahaan likuidator dipertanyakan
Yang mengejutkany, rekan dari Whiteman masih juga menagih Tony dan Doris dengan biaya hampir $ 120.000 yang menurut mereka merupakan utang pasangan ini. Mereka memerintahkan pasangan ini membayar uang tersebut ke sebuah perusahaan bernama Business Debt Advisory.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara Whiteman dan perusahaan likuidator nasional yang disebut Jirsch Sutherland.
Perusahaan yang merujuk Tony dan Doris ke A&S Services, Corporate Guardian, adalah bagian dari Jirsch Sutherland, sementara pria yang datang ke toko pasangan itu, Evans, pada satu saat merupakan mitra Jirsch Sutherland.
Ketika Evans dihubungi oleh ABC, dia mengaku tidak mengingat detail kasus Tony dan Doris, dan meneruskan pertanyaan itu kepada Jirsch Sutherland.
Seorang mitra perusahaan kepailitan Glenn Crisp mengatakan bahwa Jirsch Sutherland "tidak mengetahui hal-hal yang disebutkan terkait Evans", dan menyebutkan bahwa Evans tidak pernah bekerja untuk Corporate Guardian selama "beberapa tahun".
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya