Kisah Pendaratan Kapten Cook di Australia Mulai Dikoreksi

Theresa mengaku sebagai keturunan prajurit Gweagal, bernama Cooman, yang merupakan salah satu dari dua pejuang yang hari itu membela kampungnya dari para pelaut Inggris.
Dia mengatakan sejarah lisan yang diwariskan para tetua sukunya berbeda dengan yang ada dalam buku sejarah.

"Saya duduk di kelas 1 SMA ketika belajar mengenai Cook, membaca sebuah buku yang menyebutkan peluru ditembakkan di bagian atas kepala mereka [para pejuang Aborigin]," jelasnya.
"Saya ingat waktu itu langsung berdiri dan mengatakan kalau cerita ini keliru, bukan sejarah yang sebenarnya, karena kakek saya tertembak," kata Theresa.
Sampai kini ia terus berusaha agar bukti fisik dari konflik kontak pertama itu dikembalikan ke Australia.
Salah satu bukti yang dimaksud yaitu perisai kulit dengan lubang peluru, bernama "Perisai Gweagal", yang kini disimpan di British Museum.
Pihak British Museum menyatakan anggapan perisai itu milik pejuang Aborigin bernama Cooman ketika ditembak oleh pasukan Kapten Cook masih merupakan "anggapan dan belum terkonfirmasi".
Kisah pendaratan Kapten James Cook dari Inggris ke Teluk Botany sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang Australia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya