Kisah Pengatur Lalu Lintas Pesawat di Bandara Soetta
”Berarti harus ada komunikasi dengan pilot agar pesawat itu parkir dan di sekitarnya tidak boleh ada pergerakan. Takutnya tidak cukup dan senggolan,” katanya.
Sedangkan untuk daerah yang tidak terlihat dengan mata, misal sekitar Terminal 3 Soetta, petugas mengandalkan CCTV. Nah untuk pesawat yang akan mendarat , petugas biasanya melihat dari monitor.
Di monitor, pesawat hanya berbentuk titik dan kode yang berupa angka dan huruf. Biasanya terdiri dari kode pesawat, ketinggian dan kecepatan, serta datang atau pergi.
Walaupun di udara tidak ada jalan seperti angkutan darat, petugas memiliki rute yang harus diikuti pesawat. Rute itu di monitor petugas digambarkan sebagai titik-titik memanjang.
Di ruangan tersebut juga terdapat sofa besar. Bisa digunakan untuk tidur dua orang. Sofa warna krem itu memang digunakan untuk beristirahat.
Bekerja di tempat ini memang tidak boleh terlalu lelah. Kelelahan bisa menurunkan konsentrasi. ”Setiap 1,5 jam atau maksimal dua jam harus istirahat,” katanya.
Betapa mereka yang bekerja di dapur pengaturan lalu lintas udara ini dituntut berkonsentrasi penuh bisa dilihat dalam film Pushing Tin (1999).
Dalam film itu diceritakan betapa tingginya tingkat stres para ATC di salah satu bandara tersibuk di Amerika Serikat yang berlokasi di New York.
Mengatur lalu lintas peseta di Bandara Soetta tantangannya lebih berat karena merupakan bandara terpadat ketiga di dunia.
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi di Bandara Soetta, Pelakunya WN India
- Penyelundupan Narkotika di Bandara Soetta Digagalkan Bea Cukai, Begini Modus Pelaku
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Primata Langka di Bandara Soetta, Pelakunya WN Mesir
- Sambut Kepulangan Atlet Olimpiade Paris di Bandara Soetta, Menpora Dito Terharu dan Bangga
- April 2024, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersibuk di Kawasan Asia Tenggara
- VKTR & Gapura Angkasa Hadirkan Bus Listrik Ramah Lingkungan di Bandara Soetta