Kisah Pengejewantahan Pancasila Antara Petugas dan WBP Lapas Pekalongan

Kisah Pengejewantahan Pancasila Antara Petugas dan WBP Lapas Pekalongan
KOLABORASI: Petugas Lapas Kelas IIA Pekalongan Anang Saefulloh (kiri) bersama salah satu WBP bernama Simon Lo yang berkolaborasi menciptakan lagu NKRI Adalah Pancasila untuk loba cipta lagu Ditjen Imigrasi. Foto: Kemenkumham

Menurutnya, NKRI Adalah Pancasila juga memiliki makna bahwa Indonesia tetap bersatu meski di dalamnya ada perbedaan dan keragaman. Sebagai contoh, Anang beragama Islam, sedangkan Simon merupakan nonmuslim.

“Saya orang Jawa dan Simon keturunan Tionghoa. Saya mencari titik persamaan walau berbeda. Atas nama anak bangsa Indonesia,” tuturnya menjelaskan.

Kisah Pengejewantahan Pancasila Antara Petugas dan WBP Lapas Pekalongan

Ditjen Imigrasi berencana mengumumkan pemenang lomba cipta lagu pada Minggu (27/8) mendatang. Anang dan Simon pun sudah siap dengan apa pun keputusan panitia lomba.

Bagi Anang dan Simon, yang terpenting  upayanya mengejewantahkan Pancasila melalui musik dan lagu bisa tersebar secara luas. Harapannya, anak-anak bangsa bersatu seperti lirik lagu NKRI Adalah Pancasila.(adv/jpnn)

Berikut ini lirik lagu NKRI Adalah Pancasila;

NKRI mari kita jaga bersama
NKRI adalah rumah besar kita
Berdaulat mandiri berkepribadian
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berbeda-beda budaya dan bahasanya 
Kita semua disatukan Pancasila
Dengan Pancasila kita rukun sentosa
NKRI adalah Pancasila
Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Yang berarti berbeda tetap satu jua
Mari kita jaga bersama-sama


Seni memang bisa jadi jembatan perbedaan. Itu pula yang terjadi di Lembaga Pemayarakatan Kelas IIA Pekalongan.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News